mst3ktemple.com – Apriyani/Fadia dengan cepat mengikuti SEA Games 2022 di Vietnam dan langsung meraih medali emas untuk masuk ke kompetisi elit dunia ganda putri. Mereka juga menjadi runner-up di Turnamen Indonesia Masters 2022 dan menjuarai Malaysia Open 2022.  Sebelum bertandang ke Inggris, Apriyani/Fadia memperbaiki permainannya setelah gagal membawa Indonesia meraih kemenangan di Asian Mixed Team Championship 2023.

“Kami sudah melakukan persiapan. Dari pelatih, kami juga sudah melakukan persiapan untuk All England. Kami melihat video kami selama pertandingan.Kalender pertemuan dengan psikolog dan ahli gizi juga direncanakan. Hal-hal kecil itulah yang menarik minat kami” ujar Apriyani dalam pertemuan dengan BolaSport.com di Pusdiknas Cipayung, Jakarta. 

“Syukurlah semuanya berjalan lancar. Jadi kami bersiap untuk seluruh Inggris.”

“Apriyani/Fadia bertemu Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard (Thailand) di babak pertama”

“Bahkan lawannya pun tidak mudah. Terakhir kali kami bertemu dengannya di Dubai (Kejuaraan Tim Tag Campuran Asia 2023). Kami mengharapkan serangan yang bagus dari mereka. Kalau tidak, kita fokus ke skema permainan saja,” kata Fadzia.

“Tepat sekali,” kata Fadia. Setiap orang (lawan) memiliki kualitas. Jadi aturlah diri Anda dengan sikap sejak awal. Kami harus konsisten dalam game plan kami,” tambah Apriyani.

Dejan/Gloria akan memulai tur Eropa mereka melawan Malaysia Tan Kian Meng/Lai Pei Jing pada Rabu 3 Agustus. merah-putih mendapatkan kepercayaan diri karena pada pertemuan sebelumnya mereka berhasil mengalahkan ganda campuran negara tetangga 21-11 di putaran pertama Super 750 India Open 2023 pada 17-22 Januari. , 15-21, 21-19. 

Di Jerman kami ingin melanjutkan secara bertahap. Yang pasti kami berharap bisa memberikan yang terbaik,” kata Gloria kepada laman resmi PB Djarum, Senin, seperti dikutip ANTARA.Meski tergolong pasangan baru, mereka perlahan tapi pasti menapaki jajaran bulutangkis terbaik dunia. Dejan/Gloria saat ini berada di peringkat 17 dunia. Sepanjang musim 2023, mereka mencatatkan empat turnamen, dengan hasil terbaik mencapai semifinal Super 1000 Malaysia Open 2023 pada 10-15 Januari. Dia kemudian melaju ke perempat final Super 500 Indonesia Masters 2023 dari 24-29 Januari dan Super 300 Thailand Masters 2023 dari 31 Januari-5 Februari.Yang lainnya mencapai babak 16 besar di Indian Open 2023.

Meski finis di peringkat 20 besar dunia, pelatih ganda campuran PB Djarum Vita Marissa menilai Dejan/Gloria masih harus banyak berkembang. “Masih banyak yang harus diperbaiki, terutama di Dejan. Dejan belum pernah berada di level ini. Jadi sangat mendadak.Masih banyak evaluasi, jadi banyak yang harus dipelajari untuk ke depannya,” ujar Vita. Selain Dejan/Gloria, PB Djarum juga mengirimkan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti ke German Open 2023. Torrance (Skotlandia) melawan Philip Birker/Katharina Hochmeir (Austria).

Vita Marissa, pelatih ganda PB Djarum, percaya Dejan/Gloria masih memiliki ruang untuk perbaikan meski naik dari peringkat 100 ke peringkat 16 dunia. “Masih banyak yang harus mereka tingkatkan, terutama untuk Dejan. Dejan belum pernah berada di level ini. Jadi sangat mendadak. Masih banyak penilaian, banyak yang harus dipelajari untuk ke depannya,” ujar Vita dikutip Antara, Senin (3/6/2023). Kini Dejan/Gloria mulai melakukan riset serius saat mereka mengikuti turnamen Eropa yang dimulai pekan ini. Mereka diharapkan turun ke tiga turnamen dimulai dengan Jerman Terbuka, All England dan Swiss Terbuka.

Seperti yang kita lihat di Malaysia Open kemarin, kita berhasil mencapai semifinal Super 1000. Semuanya dimulai dengan dia.Jadi itu tidak mudah. Masih ada ruang untuk perbaikan,” kata Vita. Vita tidak hanya mengasah skill dan strateginya di lapangan, tetapi juga banyak berkomunikasi dengan Dejan/Gloria untuk membuat murid-muridnya senang. Vita berharap Dejan/Gloria Mereka tidak tidak menemukan langkah mereka dengan mudah dan terus bekerja keras untuk mencapai impian kelas dunia mereka.

Sebagai pelatih, Vita melihat bahwa Dejan/Gloria memiliki kesempatan untuk mencapai puncak.Tapi dia juga realistis tentang banyak faktor penting di lapangan. Faktor non-teknis seperti pendanaan, popularitas, dll tentunya akan menjadi tantangan tersendiri. Kami banyak berkomunikasi, memberi tahu Dejan bagaimana perasaannya dan begitu pula Gloria. Itu naik, itu turun. Dia bahkan pernah ingin lolos ke Olimpiade, tetapi gagal.Gloria memiliki banyak pengalaman. Dejan, yang akan terus saya dorong. Tapi ya, kalau saya pribadi melihat dia punya kualitas itu,” jelas Vita.